Selasa, 20 Oktober 2015

Depresiasi, Umur Ekonomis, Dan Analisa Ekonomis



A.      DEPRESIASI

Depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya. Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Depresiasi adalah biaya non-kas yang berpengaruh terhadap pajak pendapatan. Properti yang dapat didepresiasi harus memenuhi ketentuan berikut:

·         Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk menghasilkan pendapatan.
·         Harus mempunyai umur manfaat tertentu, dan umurnya harus lebih lama dari setahun.
·         Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami kehancuran, usang, atau mengalami pengurangan nilai dari nilai asalnya.
·         Bukan inventaris, persediaan atau stok penjualan, atau properti investasi.
Terdapat beberapa metode depresiasi, yaitu:
  • Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
  • Metode Keseimbangan Menurun (Declining Balance Method) 
  • Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the Year Digits Method)
  • Metode Unit Produksi (Unit of Production Method)

1.Metode Garis Lurus (straight Line Method)

Dalam metode ini penentuan besar penyusutan setiap tahun selama umur ekonomis sama besar, sehingga jika dibuatkan grafiknya terhadap waktu, dan akumulasi biaya akan berupa garis lurus.
cara menghitung :

Misalkan nilai sebuah peralatan yang diperoleh tahun 2005 senilai Rp 16.000.000,00 dan masa manfaat ditentukan 5 tahun dengan nilai sisa Rp 1.000.000,00, besarnya penyusutan tahun 2006 dapat dihitung sebagai berikut: (16.000.000-1.000.000)/5 = Rp 3.000.000,00

2. Metode Keseimbangan Menurun (Declining Balance Method)

Disebut juga metode persentase konstan atau formula Matheson, dengan asumsi bahwa biaya depresiasi tahunan adalah suatu persentase yang tetap dari nilai buku awal tahun. Mengalikan nilai buku tahun sebelumnya dengan suatu faktor yang lebih kecil dari pada 1.

Depresiasi suatu aktiva tetap dilihat dari anggapan bahwa aktiva tetap baru sangat besar peranannya dalam usaha mendapatkan penghasilan, peranan aktiva tetap tersebut semakin lama semakin mengecil seiring dengan semakin tuanya aktiva tetap tersebut. nilai sisa atau nilai residu tidak diikutsertakan dalam perhitungan. satu-satunya metode depresiasi yang menggunakan nilai buku.
Rumus depresiasi saldo menurun : = {(100%/umur ekonomis) x 2}x Nilai peroleh or Nilai buku
ex. CV. Niukin membeli peralatan pada tanggal 8 maret 2011 seharga Rp. 50.000.000,- dengan nilai sisa diperkirakan sebesar 5% dari harga perolehan. umur ekonomis 4 tahun (nilai sisa tidak digunakan hanya jebakan saja)
answer :

Depresiasi 2011 ={ ( 100% /4) x 2 } x Rp. 50.000.000
= Rp. 25.000.000,-

3.Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the Year Digits Method)

Metode jumlah angka tahun merupakan bentuk lain untuk mempercepat depresiasi. Depresiasi tahunan dihitung dengan cara mengurangi nilai sisa dari biaya sebenarnya, dan mengalikan jumlah ini dengan angka pecahan dari depresiasi. Penyebut pecahan adalah jumlah angka tahun dari usia kegunaan; untuk usia 5 tahun, penyebutnya = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 =15. Pembilangnya adalah tahun dengan urutan mundur. Untuk tahun pertama, pembilangnya adalah 5 dan pecahannya adalah 5/15.
Alokasi cost aktiva tetap dilakukan berdasarkan angka tahun penggunaan. Jika umur aktiva tetap adalah 5 tahun, maka tahun penggunaannya adalah tahun ke 1,2,3,4,5. Jumlah dari angka-angka tersebut akan dijadikan penyebut. Sementara itu pembilangnya adalah sisa umur dari masing awal tahun penggunaan. Pada awal penggunaan sisa umurnya masih lima tahun, oleh karenanya pembilangnya adalah 5. Setelah digunakan 1 tahun, maka pada awal tahun kedua sisa umurnya adalah empat tahun sehingga pembilangnya adalah 4. Demikian seterusnya untuk tahun ketiga, keempat, dan seterusnya. Misalkan ada sebuah mesin dibeli tanggal 2 Januari 2001 dengan harga Rp 16.000.000 ditaksir masa manfaat 5 tahun dengan nilai residu Rp 1.000.000. Penyusutan tahun 2001, 2002, 2003, 2004, dan 2005 dapat dihitung sebagai berikut :
Tahun ke 1
5/15 (16.000.000 – 1.000.000) = 5.000.000
Tahun ke 2
4/15 (16.000.000 – 1.000.000) = 4.000.000

Tahun ke 3
3/15 (16.000.000 – 1.000.000) = 3.000.000
Tahun ke 4
2/15 (16.000.000 – 1.000.000)= 2.000.000
Tahun ke 5
1/15 (16.000.000 – 1.000.000) = 1.000.000

4.Metode Unit Produksi (Unit of Production Method)

Semua metode depresiasi yang di bahas di sini berdasarkan pada waktu yang sudah lewat (tahun) yang mana teori tersebut menyatakan  bahwa nilai barang yang menurun sebagian besar merupakan fungsi dari waktu. Apabila penurunan nilai kebanyakan dari fingsi penggunaan, depresiasi berdasarkan dari metodenya mungkin tidak tercermin dalam entuk tahun. Metode produksi-unit biasa digunakan dalam kasus seperti ini.
Cara menghitungnya :
Tentukan besar penyusutan = produksi nyata x (HP-NS) / kapasitas produksi

Contoh:
Sebuah mesin dibeli seharga Rp. 250.000.000,- ditaksir memiliki umur ekonomis selama 5 tahun atau 500.000 jam kerja dan diperkirakan memiliki nilai sisa sebesar Rp. 50.000.000,-. Hitunglah besar penyusutan bila diketahui jam kerja setiap tahun sbb:
Tahun ke 1 = 100.000 jam
Tahun ke 2 = 120.000 jam
Tahun ke 3 = 130.000 jam
Tahun ke 4 = 80.000 jam
Tahun ke 5 = 70.000 jam

Penyelesaian:
Besar Penyusutan tahun 1 =
100.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 40.000.000
500.000


Besar Penyusutan tahun 2 =
120.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 48.000.000
500.000
Besar Penyusutan tahun 3 =
130.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 52.000.000
500.000
Besar Penyusutan tahun 4 =
80.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 32.000.000
500.000
Besar Penyusutan tahun 5 =
70.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 28.000.000
500.000

B.      UMUR EKONOMIS
Untuk melindungi investasi alat dan kesanggupan untuk mengganti alat, pemilik alat harus memperhitungkan kembali (recover Over) umur manfaat alat seiring dengan biaya penurunan nilai jual (loss in resale value) dengan biaya pemilikan alat termasuk bunga, asuransi dan pajak. Pemilik alat untuk tujuan ekonomis memperhitungkan penurunan nilai jual kembali di masa datang dan memperoleh kembali investasi alat aslinya dengan menetapkan jadwal waktu depresiasi alat sesuai dengan jenis penggunaan alat. Depresiasi alat dalam hal ini tidak semata pada pertimbangan pajak tapi lebih kepada harapan penggunaan dalam pemakaian alat secara menguntungkan. Karena untuk pertimbangan yang sangat hati-hati yang dilakukan dalam menyeleksi peri ode depresiasi dan untuk keperluan perhitungan biaya pemilikan dan operasional alat lebih berdasarkan pada manfaat alat dari pada perhitungan pajak. Tabel standar kondisi operasi alat yang diberikan pabrik dalam pemanfaatan periode alat adalah dalam jumlah jam operasi alat (equipment operating hours).
Umur ekonomis itu sangat tergantung pada jenis-jenisnya masing-masing dan juga pada kebijakan dan cara menilai dari suatu perusahaan. Berikut beberapa contohnya:
1. Bangunan memiliki umur ekonomis yang cukup lama kecuali diperuntukan produksi yang cukup berat, misalnya: Bangunan kantor akan memiliki umur ekonomis yang lama seperti: 15 sampai 20 tahun. Sedangkan untuk bangunan gudang atau pabrik bisa memiliki umur 10 sampai 15 tahun.
2. Mesin dan peralatan produksi, serta kendaraan memiliki umur ekonomise yang tidak terlalu lama. Umur ekonomisnya dalam kisaran 5 sampai 10 tahun. Apalagi yang berhubungan dengan teknologi canggih yang biasanya perkembangan sangat cepat.
3. Peralatan kantor biasanya kisaran 5 sampai 10 tahun tergantung kebijakan dan penilaian masing-masing perusahaan.
Biaya utilitas tidak perlu dicari nilai depresiasinya dan tidak perlu umur ekonomisnya. Hal ini disebabkan karena biaya utilitas merupakan pembebanan yang dilakkukan dibawah satu periode keuangan. Depresiasi muncul apabila pembebanan biaya terjadi dalam lebih dari satu periode keuangan. Nilai sisa masing-masing dihitung dengan cara perkiraan. Penghitungan nilai sisa didapatkan dari pengurangan nilai perolehan dengan akumulasi depresiasi.

C.      ANALISA EKONOMI
Analisa ekonomi adalah suatu usaha melakukan penelitian secara mendalam tentang suatu kondisi ekonomi dengan melihat beberapa faktor yang dinanamakan indikator ekonomi sehingga kita dapat menyimpulan dengan metoda ilmiah kondisi ekonomi yang saat ini sedang berlangsung. Untuk mencapai suatu analisa ekonomi yang baik sebaiknya dengan mempertimbangkan dan memperhitungkan setiap indikator yang ada dan melakukan suatu perhitungan statistik yang memadai agar hasil analisisnya lebih memuaskan.Karena bisa jadi bila melakukan suatu analisis , hasilnya akan sangat berbeda. Hal yang penting lagi adalah adanya data yang terbaru, terkini, dan terlengkap juga menentukan kualitas dari analisisnya. Kegiatan melakukan analisa ini tidak hanya sekedar mengungkapkan berdasarkan hal-hal mendasar tetapi harus memiliki kemampuan mensintesa semua ilmu terkait dan memberikan output yang mencakup pandangan yang luas.

Refrensi :

3 komentar:

  1. maaf min, utk referensi tentang umur ekonomis kira2 bisa didapatkan dimana ya? soalnya di referensi tsb ga nemu secara langsung referensi seperti yang admin posting. terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN
      NOMOR: 59/KMK.6/2013
      TENTANG TABEL MASA MANFAAT DALAM RANGKA
      PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT coba

      Hapus